tidak paham!

Saya lagi niat sekali ingin kembali berolahraga. Niat itu pun dimulai dengan niat-niat yang lain. Seperti niat membeli baju olahraga, sepatu olahraga hingga niat menjadi member satu tempat kebugaran di dekat rumah.

Kemarin sore, saya pun berusaha mewujudkan salah satu niat saya dengan memilah-milih beberapa sepatu olahraga, di sebuah departemen store. Inginnya sih kualitas bagus dengan harga terjangkau. Saat saya sedang mencoba beberapa sepatu di kaki saya, seorang ibu paruh baya pun ikut duduk di sebelah saya. Tak lama kemudian, anaknya yang masih remaja, datang mendekat. Lalu terjadilah dialog seperti ini, yang mau tak mau terdengar jelas untuk saya :

Anak: "Ma, bayar dong! Sepatunya sudah cocok nih."

Ibu : "Sepatu begitu, kok dibilang cocok. Masa tidak ada model lain?"

Anak: "Udah lah, ma. Cuma ini sepatu yang keren. Bayar dong!"

Ibu : (sambil melirik sepatu olahraga yang sedang saya coba) "Sepatu sekolah kamu itu harusnya kayak yang itu. Pasti kuat dan tahan lama".

Anak : (ikut-ikutan melirik sepatu saya, tapi dengan raut muka sebal) "Ya ampun, ma! Masa ke sekolah pakai sepatu begituan?"

Ibu : (terdiam)

Anak : "Ayo dong, ma. Bayar!"

Akhirnya, si ibu pun dengan ogah-ogahan beranjak dari bangku. Melihat sebentar ke sepatu saya lagi, lalu akhirnya pergi juga ke kasir. Diikuti oleh sang anak dengan raut muka bahagia.

Saya?

Saya cuma bisa takjub sekaligus penasaran mendengar pembicaraan mereka. Takjub karena melihat anak perempuan remaja itu merasa begitu terhina bila disuruh memakai sepatu olahraga ke sekolah. Saya pun mengamati-amati sepatu saya itu. Kayaknya sih tidak hina-hina sekali kok. Merknya l***e. Modelnya juga cukup bagus. Tidak terlalu seperti sepatu atlit. Warnanya juga silver. Saya tidak mengerti mengapa dia merasa sepatu olahraga tidak pantas dipakai ke sekolah.

Saya jadi ingat masa sekolah saya dulu. Selalu memakai sepatu olahraga ke sekolah dengan tali berwarna-warni, karena saat itu tali warna-warni sedang jadi trend. Buat saya, itu pilihan paling baik. Nyaman dipakai berlari kalau sedang dihukum lari keliling lapangan basket, tidak menyusahkan bila dipakai utk melompat pagar besi sekolah yang sudah ditutup karena terlambat datang. Jadi apa masalahnya?

Saya belum terlalu tua (mungkin) tapi sudah merasa kesulitan memahami pikiran anak remaja zaman sekarang. Membayangkan model sepatu anak perempuan tadi yang mirip sepatu balet dengan warna merah menyala, membuat saya jadi sedikit pusing. Bagaimana nanti model sepatu sekolah anak saya yang sekarang masih berumur 1,5 tahun ya?

Comments

Popular Posts